Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember menyelenggarakan forum pembahasan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan silabus mata kuliah wajib fakultas pada hari ini. Acara yang dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Selfi Budi Helpiastuti, S.Sos., M.Si., ini dihadiri oleh 41 tenaga kependidikan dan dosen pengampu mata kuliah. Forum ini bertujuan untuk menyelaraskan kurikulum dan metode pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidikan di FISIP UNEJ .

Dalam sambutannya, Dr. Selfi menekankan pentingnya keselarasan antara capaian pembelajaran, materi, dan evaluasi dalam RPS. Beliau menyatakan, “Penyusunan RPS dan silabus yang terintegrasi dengan visi FISIP, khususnya dalam kajian tata kelola urusan publik, akan mendukung terciptanya lulusan yang adaptif dan berwawasan HAM serta lingkungan” . Dr. Selfi, yang juga ahli administrasi publik dengan fokus pengembangan SDM, turut menyoroti perlunya pendekatan kolaboratif antar-dosen untuk mencapai tujuan tersebut .

Pembahasan mencakup peninjauan ulang mata kuliah wajib seperti *Teori Organisasi*, *Sistem Administrasi Negara*, dan *Etika Administrasi Publik*, yang menjadi tulang punggung Program Studi Administrasi Negara FISIP UNEJ. Dosen-dosen berdiskusi tentang integrasi nilai-nilai seperti kesadaran HAM, antikorupsi, dan kearifan lokal ke dalam kurikulum, sesuai dengan misi prodi . Forum juga membahas penerapan *Merdeka Belajar-Kampus Merdeka* (MBKM) dalam struktur pembelajaran .

Selain itu, Dr. Selfi mengajak peserta untuk memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai bahan ajar. Sebagai contoh, penelitiannya tentang *resiliensi UMKM* dan *governansi digital* bisa dijadikan studi kasus dalam mata kuliah *Kebijakan Publik* atau *Administrasi Pembangunan* . Hal ini sejalan dengan komitmen FISIP untuk mengoptimalkan tridharma perguruan tinggi melalui kerjasama dengan mitra strategis .

Kegiatan ditutup dengan penyusunan rekomendasi perbaikan RPS dan silabus, yang akan menjadi panduan bagi dosen mulai Semester Gasal 2025/2026. Dr. Selfi berharap, langkah ini dapat memperkuat konsistensi kualitas pembelajaran dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja serta perkembangan global.