Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej) baru saja sukses menyelenggarakan kuliah tamu yang sangat relevan untuk menjawab tantangan perkotaan modern. Bekerja sama dengan praktisi ahli dari PT. Citiasia Inc Jakarta, acara ini digelar dengan mengusung tema: “Membangun Kota Pintar: Inovasi dan Tantangan dalam Tata Kelola Pemerintahan.”
Kuliah tamu ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan wawasan mendalam dari perspektif industri mengenai konsep, implementasi, dan tantangan pengembangan smart city di Indonesia. Acara ini berfungsi sebagai jembatan penting, yang menghubungkan teori administrasi publik yang dipelajari di kelas dengan praktik nyata di lapangan.
Dalam sesi presentasi, pembicara utama yang mewakili PT. Citiasia Inc menjelaskan bahwa kota pintar bukan sekadar penerapan teknologi canggih. Sebaliknya, kota pintar adalah sebuah ekosistem terintegrasi yang mencakup berbagai aspek kehidupan perkotaan, mulai dari tata kelola digital (smart governance), ekonomi (smart economy), mobilitas (smart mobility), hingga kualitas hidup warga (smart living). Narasumber menekankan bahwa fondasi fundamental dari sebuah kota pintar adalah tata kelola pemerintahan yang adaptif, transparan, dan berorientasi pada data untuk memungkinkan pengambilan kebijakan yang lebih akurat dan efektif.
Narasumber juga berbagi berbagai studi kasus dan contoh keberhasilan proyek smart city yang telah diimplementasikan di beberapa kota di Indonesia. Salah satu poin utamanya adalah bagaimana pemanfaatan Internet of Things (IoT), Big Data, dan Artificial Intelligence (AI) dapat digunakan untuk mengatasi masalah perkotaan klasik seperti kemacetan lalu lintas, pengelolaan sampah, efisiensi energi, dan peningkatan layanan publik. Mahasiswa didorong untuk memahami bahwa teknologi berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan utama: kesejahteraan publik.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama sesi diskusi dan tanya jawab. Mahasiswa aktif bertanya tentang tantangan implementasi smart city, seperti kesenjangan digital, keamanan siber, dan kebutuhan anggaran besar. Menanggapi hal ini, pembicara dari PT. Citiasia Inc menegaskan pentingnya kolaborasi Pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, sektor bisnis, masyarakat, dan media. Menurutnya, peran akademisi dan calon administrator publik seperti mahasiswa FISIP Unej sangat krusial dalam memberikan masukan berbasis riset dan memastikan pengembangan smart city tetap inklusif serta berpusat pada warga (citizen-centric).
Kuliah tamu ini diharapkan tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa, tetapi juga membuka wawasan mereka tentang peluang karier di bidang konsultan kebijakan, analisis perkotaan, dan spesialis tata kelola digital di sektor publik maupun swasta. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara menyampaikan apresiasi dan berharap kolaborasi dengan praktisi seperti PT. Citiasia Inc ini dapat terus berlanjut untuk menjamin kurikulum yang relevan dan mencetak lulusan yang siap menghadapi dinamika administrasi publik di era digital.