Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BPM FISIP) Universitas Jember sukses menggelar sekolah legislasi, sabtu (11/10/2023) di Aula FISIP UNEJ.
Kegiatan yang berlangsung selama 7 jam ini menghadirkan dua narasumber, diantaranya ialah Ahmad Hadinuddin, S.PD.I selaku anggota Komisi A DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 dan Imam Thobrony Pusaka, S.Sos selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Jember periode 2018-2023.
Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Edy Wahyudi, S.Sos., M.M selaku Wakil Dekan III FISIP Universitas Jember. Sekolah legislasi ini menjadi wadah bagi mahasiswa khususnya mahasiswa yang tertarik dengn bidang politik dan ingin menambah wawasan tentang legislasi dengan mengusung tema “Legislator Muda Penyongsong Perubahan Bangsa: Meningkatkan Wawasan dan Kompetensi Sebagai Legislator Di Era Generasi Z Demi Mewujudkan Kebijakan Publik Yang Moderat dan Bermaslahat”
Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UNEJ, Muchammad Al-a’raaf dalam sambutannya mengungkapkan bahwa diselenggarakannya sekolah legislatif ini merupakan upaya untuk menambah wawasan tentang legislasi dan penerapannya.
“Semoga acara ini berjalan lancar dan memberi manfaat serta membuka wawasan dan pandangan baru untuk teman teman sekalian tentang legislasi dan penerapannya” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan 2, Drs Joko Mulyono, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini menghadirkan pemateri yang tepat. “Kegiatan Sekolah Legislasi ini
sudah menghadirkan pemateri yang tepat sesuai bidang keahliannya, khususnya dalam bidang legislatif” ujarnya.
Terdapat beberapa materi yang disampaikan dalam forum ini, diantaranya pemaparan materi pertama mengenai karakter legislator yang disampaikan oleh Ahmad Hadinuddin, S.PD.I, ia membeberkan pentingnya komitmen seorang legislator untuk memperjuangkan aspirasi atau kepentingan masyarakat, seorang legislator terikat kontrak politik yang sudah ditandatangani saat menjadi caleg sehingga seharusnya mengalokasikan dana jasmas APBD dengan tepat tanpa manipulasi.
Selanjutnya, sesi kedua pemaparan materi disampaikan oleh Imam Thobrony Pusaka, S.Sos membahas kelegislatifan, pemisahan kekuasaan negara Indonesia, Fungsi dan wewenang DPR maupun DPD.
Dhany Willy Syaputra salah satu peserta sekolah legislasi, berdasarkan wawancara mengaku bahwa dengan diselenggarakannya kegiatan ini telah menambah pengetahuannya akan dunia politik, ia juga berharap kegiata seperti ini terus di galakkan dan dikembangkan lagi.
“Menurut saya dengan BPM mengadakan kegiatan Sekolah Legislasi ini, setidaknya menumbuhkan atau menanamkan pengetahuan dasar tentang dunia politik, terutamanya mengerucut pada mahasiswa sebagai calon legislator muda. Saya pribadi mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari kegiatan ini, selain kebermanfaatan secara umum juga lebih spesifik karena sejalan dengan bidang keilmuan saya di Administrasi Negara. Harapannya, semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan dan dikembangkan lagi. Adapun beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti adalah terkait ketidasesuaian antara rundown acara di lembar undangan dan pelaksanaannya, hal ini tentunya akan menjadi pertanyaan bagi para partisipan acara. Itu saja dari saya, terima kasih atas acara yang telah terlaksana.” ujarnya.
Sekolah legislasi ditutup dengan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bentuk tindak lanjut akan materi yang sudah disampaikan oleh kedua pemateri. Peserta sekolah legislasi diarahkan untuk membentuk kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi dan membuat main mapping berdasar materi yg telah disampaikan, lebih lanjut setelah pengarahan dan pembentukan Kelompok mereka mempresentasikan hasil dari diskusi dan studi kasus yang berbeda-beda sebagai upaya dari penggambaran pola pikir peserta Sekolah legislasi yang kreatif, inovatif, dan progresif.