Studium Generale Middle Eastern Week 2025 menghadirkan diskusi mendalam mengenai dinamika geopolitik terkini di Timur Tengah, dengan fokus utama pada krisis Gaza, isu normalisasi hubungan antar negara, serta peran strategis yang dapat dimainkan oleh Indonesia. Acara yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 17 April 2025 ini menghadirkan narasumber kompeten, yaitu Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Dr. Zuhairi Miswari. Dalam pemaparannya, Dubes Zuhairi memberikan analisis komprehensif mengenai kompleksitas kawasan tersebut, menyoroti akar permasalahan konflik, implikasi dari kebijakan normalisasi, dan potensi kontribusi Indonesia dalam menjaga stabilitas regional.
Dr. Zuhairi Miswari membuka diskusi dengan mengulas secara kritis perkembangan terkini di Gaza. Beliau menekankan bahwa eskalasi konflik yang berulang kali terjadi merupakan cerminan dari ketidakadilan yang berkepanjangan dan perlunya solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Dubes Zuhairi juga menyoroti dampak kemanusiaan yang sangat besar akibat konflik ini, menyerukan kepada seluruh pihak terkait untuk mengedepankan dialog dan menghormati hukum internasional. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya peran aktif komunitas internasional, termasuk Indonesia, dalam mendorong terciptanya perdamaian yang adil dan bermartabat bagi rakyat Palestina.
Lebih lanjut, diskusi beralih pada isu normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dengan Israel. Dubes Zuhairi Miswari menyampaikan pandangannya bahwa proses normalisasi merupakan isu yang kompleks dan memiliki berbagai dimensi. Beliau mengakui adanya potensi manfaat dari normalisasi dalam menciptakan stabilitas dan kerjasama ekonomi, namun juga mengingatkan akan pentingnya untuk tidak mengabaikan aspirasi dan hak-hak rakyat Palestina dalam proses tersebut. Menurutnya, solusi dua negara yang adil dan komprehensif tetap menjadi kunci utama bagi perdamaian abadi di kawasan Timur Tengah.
Dalam konteks peran Indonesia, Dr. Zuhairi Miswari menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dan rekam jejak yang baik dalam diplomasi internasional, khususnya dalam isu-isu yang berkaitan dengan dunia Islam dan perdamaian. Beliau menyoroti berbagai upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina dan mendorong dialog antar pihak yang bertikai. Dubes Zuhairi juga menggarisbawahi pentingnya Indonesia untuk terus memainkan peran aktifnya melalui berbagai forum internasional dan jalur diplomasi bilateral, serta memperkuat solidaritas dengan negara-negara lain yang memiliki visi yang sama dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
Sebagai penutup, Dr. Zuhairi Miswari mengajak seluruh peserta studium generale untuk terus meningkatkan pemahaman mengenai dinamika geopolitik Timur Tengah dan mendukung upaya-upaya perdamaian. Beliau menekankan bahwa isu Timur Tengah bukan hanya menjadi perhatian negara-negara di kawasan tersebut, tetapi juga memiliki implikasi global. Dengan pemahaman yang mendalam dan keterlibatan aktif, Indonesia dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan stabilitas dan perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.
