Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember telah menyelenggarakan tahap seleksi internal untuk dua kompetisi debat paling bergengsi di tingkat nasional, yaitu National University Debating Championship (NUDC) dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) untuk tahun 2025. Ajang ini digelar sebagai langkah strategis fakultas untuk menjaring mahasiswa-mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan public speaking terbaik yang akan menjadi delegasi perwakilan fakultas di tingkat universitas hingga nasional.
Proses seleksi berlangsung dengan penuh antusiasme dari para mahasiswa yang berasal dari berbagai program studi di lingkungan FISIP. Para peserta dihadapkan pada serangkaian mosi debat yang relevan dengan isu-isu sosial, politik, dan internasional terkini. NUDC yang menggunakan format debat parlementer berbahasa Inggris dan KDMI dengan format serupa dalam bahasa Indonesia menuntut para peserta untuk tidak hanya fasih dalam berbahasa, tetapi juga mampu membangun argumentasi yang logis, terstruktur, dan berbasis data dalam waktu yang terbatas. Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III FISIP Universitas Jember, Dr. Edy Wahyudi, S.Sos., M.M., berlangsung di Ruang Sidang FISIP yang akan berlangsung dari tanggal 4 – 5 Agustus 2025, menghadirkan beberapa peserta mahasiswa dari berbagai program studi di FISIP Universitas Jember.
Untuk menjaga kualitas dan objektivitas penilaian, FISIP Universitas Jember menunjuk panel juri yang terdiri dari tujuh orang dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman yang mumpuni. Kredibilitas dewan juri menjadi jaminan mutu dari proses seleksi ini. Adapun ketujuh juri tersebut adalah Honest Dody Molasy, S.Sos., M.A; Mohammad Reza Muizzul Pasha, S.Sos.; Yohana Valentine; Alvhindeaz Ayendho S.M.B., M.B.A; Akhmad Munif Mubarok, S.Sos., M.Si.; Dr. Rojabi Azharghany, M.Si.; dan Nurcahyaning Dwi Kusumaningrum, S.E., M.A.
Kehadiran juri dari berbagai disiplin ilmu, mulai dari Sosiologi, Hubungan Internasional, Administrasi Bisnis, hingga Ilmu Kesejahteraan Sosial, memberikan perspektif penilaian yang komprehensif. Para juri tidak hanya mengevaluasi kemampuan berargumen (matter) dan gaya penyampaian (manner), tetapi juga metode pembabakan argumen (method) serta kerja sama tim. Setiap sesi debat menjadi ajang pembuktian bagi para peserta di hadapan para pakar yang menguji kedalaman analisis dan ketajaman logika mereka.
Dengan berakhirnya proses seleksi ini, FISIP Universitas Jember menaruh harapan besar pada para mahasiswa terpilih yang akan menjadi duta fakultas. Mereka diharapkan dapat melanjutkan tradisi prestasi dan mengharumkan nama almamater di kompetisi NUDC dan KDMI tingkat selanjutnya. Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen FISIP dalam memfasilitasi pengembangan potensi non-akademik mahasiswa, khususnya dalam menciptakan iklim yang mendukung budaya berpikir kritis dan dialogis.

