Sebuah diskusi panel interaktif bertajuk “Global Classroom on Human Migration” berhasil diselenggarakan secara hybrid pada hari ini, mulai pukul 11.00 hingga 14.00 WIB. Acara ini menghadirkan para akademisi terkemuka dari berbagai negara untuk mengupas tuntas fenomena kompleks migrasi manusia di era globalisasi. Partisipasi aktif terlihat dari audiens yang mengikuti baik secara luring maupun daring, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap isu-isu terkait pergerakan manusia lintas batas.
Diskusi dibuka dengan paparan menarik dari Assoc. Prof. Suyatno Ladiqi, Ph.D. dari Faculty of Law and International Relations, Universiti Zainal Abidin, Malaysia. Dalam makalahnya yang berjudul “Diaspora, Brain Drain and Brain Gain”, Dr. Suyatno menyoroti dinamika kompleks antara diaspora, fenomena brain drain (migrasi tenaga terampil ke luar negeri), dan potensi brain gain (kembalinya tenaga terampil dengan keahlian baru). Beliau menekankan pentingnya kebijakan yang mampu mengoptimalkan potensi diaspora untuk pembangunan negara asal, sembari meminimalisir dampak negatif brain drain.
Selanjutnya, Assoc. Prof. Suyani Indriastuti, Ph.D. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember, Indonesia, mempresentasikan makalahnya yang berjudul “International Flows of Humanity”. Dr. Suyani menguraikan berbagai aspek dari arus manusia internasional, termasuk faktor-faktor pendorong dan penarik migrasi, serta implikasinya terhadap negara asal dan negara tujuan. Beliau juga menyoroti peran organisasi internasional dalam mengatur dan mengelola pergerakan manusia secara global.
Sesi diskusi semakin hidup dengan kontribusi dari Assoc. Prof. Fahlesa Munabari, Ph.D. dari Universitas Satya Negara, Indonesia, melalui makalahnya “Migrants and Hosts”. Dr. Fahlesa membahas hubungan antara para migran dan masyarakat tuan rumah, menyoroti tantangan integrasi, isu-isu diskriminasi, serta upaya-upaya untuk membangun kohesi sosial. Beliau menekankan pentingnya dialog dan pemahaman lintas budaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua.
Terakhir, Rifka Amalia, MA., dari Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia, menutup sesi dengan presentasi tentang “Globalization & Migration”. Amalia menggarisbawahi bagaimana globalisasi, dengan segala aspeknya seperti kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi, telah secara fundamental membentuk pola dan volume migrasi global. Ia juga mengupas tantangan dan peluang yang muncul dari interaksi erat antara globalisasi dan migrasi, serta implikasinya terhadap kebijakan publik di berbagai negara. Bagi pihak yang tertarik untuk informasi lebih lanjut mengenai acara serupa di masa mendatang, dapat menghubungi 060137473157 atau melalui email: swana627@gmail.com.

