Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lentera Inspirasi Mahasiswa (LIMAS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (UNEJ) menyelenggarakan seminar inspiratif bertajuk “Katalis” pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025 . Mengusung tema “Lingkungan Rusak, Rakyat Terdesak: Rakyat Tersisih di Tengah Eksploitasi dan Krisis Lingkungan”, kegiatan ini menjadi wujud kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu lingkungan dan dampaknya bagi kelangsungan hidup masyarakat yang semakin termarjinalkan.

Acara yang berlangsung khidmat di Gedung Aula FISIP UNEJ ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP UNEJ, Dr. Edy Wahyudi, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Edy Wahyudi mengapresiasi inisiatif UKM LIMAS yang telah mengangkat isu krusial dan relevan dengan kondisi saat ini. Ia menekankan pentingnya peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan dalam menyikapi krisis lingkungan yang terjadi.

Seminar “Katalis” ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran kolektif, khususnya di kalangan generasi muda, mengenai hubungan erat antara kerusakan alam dengan keadilan sosial. Melalui tema yang diangkat, UKM LIMAS berupaya menyoroti bagaimana eksploitasi sumber daya alam yang masif tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga secara langsung menyingkirkan dan menekan kelompok masyarakat rentan yang hidupnya bergantung pada alam.

Diskusi dalam seminar menggali lebih dalam bagaimana dampak eksploitasi lingkungan seringkali tidak terdistribusi secara adil. Masyarakat adat, petani, dan nelayan merupakan contoh kelompok yang paling merasakan dampak negatifnya, mulai dari kehilangan sumber penghidupan, konflik lahan, hingga terpaksa pindah dari tanah kelahiran mereka. Fenomena ini menegaskan bahwa krisis lingkungan juga merupakan krisis kemanusiaan yang mendesak untuk segera ditangani.

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, UKM LIMAS FISIP UNEJ berharap dapat memantik diskusi yang lebih luas dan mendorong lahirnya solusi-solusi inovatif dari kalangan akademisi. Seminar “Katalis” diharapkan tidak hanya berhenti sebagai acara seremonial, tetapi menjadi pemantik api semangat bagi seluruh peserta untuk lebih peduli dan bergerak bersama menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang adil dan berkelanjutan.